Mentawai, Denbagus.co-Pekerjaan Penanganan Long Segment (Peningkatan/Rekonstruksi) Jalan Rogdog-Matotonan (DAK Non-Tematik TA 2024) merupakan lanjutan pekerjaan Tahun 2023.
Pekerjaan tersebut menghubungkan Dusun Rogdog/Desa Madobak dengan Desa Matotonan yang merupakan salah satu Desa Wisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten kepulauan Mentawai, Asmen Simanjorang saat dikonfirmasi oleh Denbagus.co, Sabtu (16/11/2024).
“Di tahun 2024 ini dilaksanakan oleh PT. NADA PRATAMA berkontrak dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor ; 600.1.9/07/PPK-BM.03/IV-2024 tanggal 3 April 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 10.779.934.000,00 (sepuluh miliar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu Rupiah)
Pekerjaan tersebut telah selesai tepat waktu pada tanggal 31 Oktober 2024 dan tepat target penanganan yaitu pelaksanaan badan jalan dengan rigid pavement sepanjang 2,1 Kilomater,” ungkap Kadis PUPR Mentawai kepada Denbagus.co
Ia juga menjelaskan bahwa dengan telah selesainya penanganan jalan dengan rigid pavement sepanjang 2,1 Kilomater pada tahun 2024, total badan jalan yang telah terbagun sampai saat ini yaitu sepanjang 8,6 Kilomater dari target Panjang ruas jalan Rogdog–Matotonan 18,6 Kilomater. Dan akan dilanjutkan penanganannya di tahun akan datang secara bertahap sesuai dengan kemampuan daerah dan dengan bantuan pemerintah pusat.
Dari nama pekerjaannya dapat diketahui bahwa pekerjaan tersebut dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Tematik, dimana dana tersebut dialokasikan kepada daerah-daerah tertentu untuk pembangunan infrastruktur jalan yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Tematik tersebut tidak semua daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia mendapatkannya. Kita harus sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat yang sangat memperhatikan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Harapannya, dengan dibangunnya infrastruktur jalan ini masyarakat di Kecamatan Siberut Selatan terutama warga Desa Madobag dan Matotonan dapat memanfaatkannya untuk membawa hasil-hasil bumi dari sentra produksi ke pasar,” harapnya.(Sabarial)