Mentawai, Denbagus.co–Persoalan yang muncul akibat minimnya pasokan air bersih yang dibutuhkan masyarakat menjadi keluhan berulang, seperti yang di keluhkan oleh sebagian Warga di Wilayah Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Diantaranya keluhan mengenai layanan air PDAM mulai dari air yang berhenti mengalir, volumenya yang kecil, hingga hanya mengalir di waktu tertentu saja. Pengaduan masyarakat tersebut terus berulang.
Tak hanya itu, masalah pasokan air bersih menjadi rutinitas yang merepotkan bagi yang tidak bisa mengakses layanan air dari PDAM. Akhirnya mereka mesti membeli air secara mandiri ke tetangga, atau ke tempat penyedia air bersih untuk mencuci, memasak, mandi dan urusan-urusan lain yang berhubungan dengan air.
Estina (40), warga Dusun Mapaddegat Desa Tuapeijat mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang dibutuhkan keluarganya dengan membelinya dari penjual air dan terkadang harus mencari sumber air terdekat dengan memakai jeregen 25 liter.
Rutinitas tersebut ia lakukan setiap air PAM tidak bisa berjalan, mau tak mau ia mesti melakukan hal itu untuk memenuhi kebutuhan air keluarganya.
“Iya, kalau air PAM tidak maksimal bahkan kadang tidak keluar, kami harus pergi mandi di rumah tetangga terkadang juga kami harus melangsirnya dengan memakai jeregen yang ber ukuran 25 liter,” sebutnya kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala UPT Perusahaan Air Minum (PAM) Erawati saat di temui beberapa Awak Media di ruang kerjanya, Selasa (26/03/2024) mengatakankan, layanan air PAM memang baru baru ini agak sedikit terkendala, suplai air di penampungan mengalami penurunan cadangan disebabkan mesin pompa mengalami kerusakan yang parah.
Akibat mesin pompa yang rusak itu, lanjut dia, menyebabkan lambatnya proses penyaluran air di bak penampungan mengalami masalah besar. Dan saat ini hanya memakai mesin pompa air yang kapasitasnya kecil. Sedangkan yang rusak itu kapasitas besar, jelas Erawati.
“Kami momohon maaf kepada masyarakat khususnya pelanggan PAM atas ketidak maksimalnya suplay air bersih, semua disebabkan karena mesin pompa yang kapasitas besar mengalami kerusakan, untunngnya Kita ada dua mesin pompa, yang kapasitasnya tidak terlalu besar, sehingganya air PAM lambat dan tidak maksimal untuk menyalurkan air kepada pelanggan,” terang Erawati kepada wartawanwartawan.(Sabarial)