Mentawai, Denbagus.co-Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak resmikan Sekolah Calon Pengusaha di SMAK Cahaya Logos Mentawai, bertempat di Matorobibit, Desa Goiso’oinan, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Selasa (12/3/2024).
Kegiatan Peresmian Sekolah Calon Pengusaha di SMAK Cahaya Logos Mentawai, juga di hadiri oleh Rektor UNP Padang, Dandim 0319/Mentawai, Kapolres Mentawai, Kankemenag Mentawai, Para Asisten, Kepala OPD dan para pelajar serta para orang Tua murid.
Dalam kata kesempatannya, PJ Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak mengatakan, yang terpenting dengan adanya sekolah calon pengusaha ini di bumi Sikerei menghasilkan putra-putri Mentawai yang mempunyai kompetensi handal, punya akhlak dan attitude yang baik.
“Adanya lulusan dari SMAK Cahaya Logos ini nantinya di harapkan bisa mengisi dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di kepulauan Mentawai untuk di kembangkan,” sebutnya.
Selain itu, ia juga bercerita tentang wilayah yang ia pimpin (Bumi Sikerei), bahwa dengan luasnya Kabupaten Kepulauan Mentawai yang sangat cukup luas termasuk potensinya juga cukup besar untuk bisa dikembangkan dengan baik.
Berbicara indikator makro, melihat dari angka pengangguran 1,34 dan angka ini sangat rendah di bandingkan dengan provinsi maupun nasional, dimana angkanya 5 koma sekian.
“Kalau kita melihat lama usia sekolah, Mentawai tahun ke tahun angka lama pendidikan mengalami peningkatan di angka 7,7,” sebut PJ Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak pada kegiatan peresmian Sekolah Calon Pengusaha di SMAK Cahaya Logos Mentawai, Matorobibit, Desa Goiso’oinan, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Selasa (12/3/2024).
Lanjut dia, dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Mentawai mengalami peningkatan di angka 60 sekian dan nasional 70 sekian. Dengan potensi angka yang di sampaikan bahwa tingkat kemiskinan masih tinggi di angka 13,72, stunting juga tinggi.
Pengeluaran perkapita juga rendah, kalau Nasional 11 juta pertahun, maka di Mentawai 6 juta pertahun dan ekonomi ekstrem rata-rata 580 ribu perbulan. Ini merupakan angka kontradiktif.
Nah, fenomena ini terjadi karena tidak punya daya saing, meskipun sudah bekerja sedemikian rupa, namun produk yang di hasilkan tidak memiliki daya saing.
Hal ini terjadi bisa saja di sistem beban logistik dan transportasi, kualitas, pemanfaatan teknologi, sehingga harga pokok produksi yang di keluarkan belum efisien, cukup mahal dan tidak aktifnya yang di pasarkan.
“Semoga kehadiran sekolah calon pengusaha SMK Cahaya Logos Mentawai ini bisa menghasilkan insan- insan putra -putri Mentawai terbaik untuk mengelola potensi Mentawai dan saya juga berharap yayasan untuk terus bisa kendidik anak -anak kami,karna kita tau hal ini tidak lah mudah dilakukan,” harapnya.(Sabarial)