Batusangkar, Denbagus.co-Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Batusangkar guna mengenang jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam Gerakan 30 September PKI (G 30 S PKI), dipimpin langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra SE.MM, Minggu (1/10/2023), bertempat di lapangan Cindua Mato Batusangkar .
Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Tanah Datar H.Rony Mulyadi Dt.Bungsu,Wakil Ketua DPRD Anton Yondra dan Saidani, Forkopinda Tanah Datar, Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Pimpinan Organisasi Wanita Tanah Datar, Para Asisten, Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, Kepala BUMN/BUMD beserta undangan lainnya.
Ketua DPRD Tanah Datar, H.Rony Mulyadi Dt.Bungsu dalam upacara tersebut membacakan Teks Pancasila. Sedangkan Wakil Ketua DPRD, Saidani membacakan teks Undang-Undang dasar 1945, Wakil Ketua DPRD Anton Yondra membacakan dan sekaligus menandatangani Ikrar Untuk membulatkan tekat mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Nagara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara, peserta upacara diikuti oleh TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD, Siswa/Siswa SMA, SMP, SD disekitar Kota Batusangkar, Ormas Pemuda Pancasila dan ratusan masyarakat menyaksikan dengan khidmat.
Salah seorang masyarakat yang menyaksikan upacara tersebut bernama Risman, yang juga merupakan eksponen 66 dan tokoh masyarakat Ponco jorong Malana Ponco Nagari Baringin. Diluar peserta upacara saat mengheningkan cipta berlinang air mata, lalu wartawan media ini mendekatinya sambil bertanya “ Mengapa anda sampai berlinang air mata”?,
lalu dia menjawab, “Pada 30 September tahun 1965 tersebut, saya bersekolah di PGA 4 tahun di Batusangkar dan langsung bergabung dengan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dengan kegiatan aksi-aksi untuk membubarkan PKI pada saat itu kekejaman PKI dengan Ormas-ormasnya sudah sangat keterlaluan sampai membunuh 6 Jendral dan satu perwira Angkatan Darat. Kejadian tersebut yang teringat kembali oleh saya menyebabkan saya berlinang air mata”ungkap Risman.
Selanjutnya Risman menambahkan, walaupun saya tidak lanjut bersekolah, hanya sebagai tukang jual martabak tapi kekejaman PKI tersebut terus saya ingat yang mana setiap tahun bila ada upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila saya selalu hadir untuk melihatnya. Saya mengharapkan kepada generasi muda sekarang ini agar bisa membaca sejarah kekejaman PKI tersebut agar tidak terulang lagi,“ tutup Risman.(Jum)