Mentawai, Denbagus.co-Ikut rayakan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai ke-26, ribuan masyarakat tumpah ruah memadati jalan raya Tuapeijat untuk mengikuti pawai budaya dengan berbagai corak dan ragam. Kegiatan yang di helat Pemkab Mentawai itu mengusung tema “Merdeka dari ketertinggalan” sebagai rangkaian peringatan hari jadi ke-26 Kabupaten Mentawai, Sabtu (4/10/2025).
Pawai budaya perarakan nya dimulai dari tugu Sikerei yang di pandu oleh mobil Patwal, dimana setiap kendaraan sudah di hiasi sesuai dengan unggulan setiap masing-masing peserta pawai, sedangkan peserta jalan kaki kostum yang di kenakan pakaian berbagai budaya.
Pakaian peserta jalan kaki berbagai corak budaya ada pakaian Mentawai, Nias, Batak, Jawa, timur dan yang lain-lainnya. Pesertanya rata-rata dari kalangan pelajar yang di dampingi para guru-guru mereka.
Setiba di halaman Kantor Bupati Mentawai, peserta pawai budaya di sambut hangat oleh Bupati Mentawai, Rinto Wardana, Wakil Bupati Mentawai, Jakop Saguruk, Ketua DPRD Mentawai, Ibrani Sababalat, Sekda Mentawai, Martinus Dahlan, Unsur Forkopimda dan kepala OPD.
Rinto menuturkan, penyelenggaran pawai budaya ini merupakan salah satu bentuk keberagaman kita di kepulauan Mentawai, bahwasannya persatuan dan kesatuan masih terjaga dengan baik.
“Melalui pawai budaya ini dari berbagai elemen masyarakat memperagakan pakaian adat dan budaya termasuk kendaraan hias yang dirancang setiap masing-masing instansi yang ada di kepulauan Mentawai,” tutur Rinto.
Dikatakan nya, keberagaman ini menandakan masih kuat kebersamaan dalam membangun Mentawai, nah di momen hari jadi Mentawai ini tentunya masih banyak yang musti harus di selesaikan.
“Saya secara pribadi sangat bangga hasil karya dengan desain-desain kreatif di pawai budaya dan ini sangat luar biasa serta memberikan semangat baru dalam memajukan Mentawai kedepanny,” ujar Rinto.
Disisi lain dia menjelaskan, makna merdeka dari ketertinggalan itu bahwa keterbatasan infrastruktur di Mentawai masih banyak akses jalan yang masih belum tersambung, ini yang membuat daerah kita masih tertinggal di bandingkan dengan daerah lain.
“26 Tahun usia Mentawai saat ini, ternyata masih belum merata pembangunan, kita berharap jalan yang ada saat ini bisa akses jalan tersambung kestiap dusun, sehingga tidak ada lagi daerah kita yang terisolir,” katanya.
Nah, persoalan ini mengakibatkan dalam tanda petik kita belum merdeka dari akses jalan, ketika akses jalan tidak ada, maka sulit mempercepat pembangunan infrastruktur.
“Jadi, makna merdeka dari ketertinggalan itu dalam rangka mempercepat proses pembangunan infrastruktur, supaya akses terbuka dan terhubung seluruh pelosok yang ada di kepulauan mentawa,” tutupnya.(Sabarial)