Kab. Agam, Denbagus.co-Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala pada Jalan Propinsi yang meliputi ruas Manggopoh – Padang Luar, Kabupaten Agam, Sumatera Barat disinyalir ada dugaan penyimpangan anggaran dan terindikasi ada praktek penyelewengan uang negara.
Proyek pemeliharaan rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wilayah III Bukitttinggi tersebut menuai berbagai sorotan dan keluhan masyarakat.
Pekerjaan perambahan bahu jalan yang dilakukan oleh pihak terkait tersebut demi menjaga agar kondisi jalan bersih dan tetap baik bagi pengendara yang melewatinya hanyalah isapan jempol belaka.
Pasalnya, baru – baru ini berdasarkan kondisi yang ditemui dilapangan jauh berbeda dari apa yang diharapakan. Seperti adanya praktek curang yang sangat kental dengan indikasi untuk merekayasa bahwa pekerjaan perambahan bahu jalan benar – benar telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Seperti diketahui, keluhan masyarakat sekitar saat melintasi ruas jalan Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung menuju arah Maninjau dibuat geleng – geleng kepala saat melihat tingkah aneh pekerja yang asyik memotong rumput karena hasilnya terlihat asal jadi dan tidak rapi serta tidak merata.
“Ini sangat fiktif. Rumput yang ini dipotongnya (sambil ditunjuknya), yang itu tidak. Selesai beberapa meter saja lalu mereka berfoto dan pindah. Lima orang pekerja itupun tidak lama menghilang, padahal rumput yang ini belum dipotongnya”, cerita Mak Anaih sapaan akrabnya kepada Media ini sambil menunjukan Video yang berhasil direkamnya, Senin (29/09/25).
Menanggapi hal tersebut, Media ini pun langsung menggali informasi dan berhasil bertemu dengan sedikitnya lima orang pekerja yang telah pindah dan tengah berada di pinggir jalan sekitaran Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh kepala pekerja, pria paruh baya mengaku bernama Hasan, mengatakan bahwa jika pekerjaaan perambahan jalan yang dilakukannya bersama 4 orang rekannya tersebut atas dasar perintah dari pengawas UPTD JJ Wilayah III bernama “Erizal”.
“Kita disuruh memotong rumput disejumlah titik mulai dari Manggopoh sampai ke Padang Luar. Kita kemarin di Manggopoh sana. Sekarang sudah sampai sini (Maninjau). Kita cuma potong rumput di beberapa titik saja, kemudian difoto. Kata pak Eri, guna foto ini buat laporan yang bulan Maret dan Juni kemaren karena file fotonya hilang dimakan virus komputer”, tutur Hasan dengan jelas sambil dianggukan oleh pekerja lainnnya ke awak media, Selasa (30/09/25) jelang siang.
Hasan juga mengatakan, pihaknya hanya disuruh untuk mengambil foto sampel saja oleh pengawas dan diberi gaji sebesar 125 ribu rupiah per 150 meter dibeberapa titik dengan foto sedang melakukan perambahan bahu jalan.
“Kita ini cuma pekerja pak. Apa yang disuruh itu yang kita kerjakan. Ibarat ternak pak, kemana tali dibawa tuan ke arah sana kami pergi”, keluh kesah Hasan dalam keterangannya yang direkam oleh Awak Media dengan file Video.
Sementara itu, saat ditemui dikantornya. Kepala UPTD JJ Wilayah III Bukittingggi, Hermanita Sabir dengan sapaan akrab buk Een, tidak berada ditempat karena lagi mengikuti pelatihan.
“Ibuk Een (Kepala UPTD) lagi ada pelatihan di Baso dan Pengawas Erizal Sabir tadi pagi menuju Pekanbaru karena ada wisuda anaknya”, terang Kaur Tata Usaha dikantor itu, Selasa (30/09/25) siang.
Tidak sampai disitu, sesuai dengan UU Pers dan kode etik jurnalistik demi memenuhi hak publik atas informasi yang benar. Awak Media pun mencoba menghubungi beberapa kali “Bu Een” lewat telpon selulernya via aplikasi Whatshaap di nomor 08126759XXXX.
Sebelum akhirnya, jelang adzan magrib, saat tersambung. Kepala UPTD JJ Wilayah III Bukittinggi, Hermanita Sabir, mengklaim jika pekerjaan pemeliharaan rutin bahu jalan Manggopoh – Padang Luar sudah sesuai dengan prosedur dan juga sesuai dengan laporan yang diberikan oleh bawahannya.
“Semua pekerjaan sudah sesuai dan sudah dikerjakan sesuai dengan aturan yang ada. Saya juga telah cek, yang sebelumnya juga sesuai. Pak Era Sukma kadis lama pun tahu. Kalau Bapak juga masih ragu coba tanya sama PPK,” ucap Buk Een dibalik selulernya dengan sedikit nada tinggi mengakhiri.
Diketahui, berdasarkan fakta digital yang berhasil dirangkul oleh Awak Media terkait pekerjaaan tersebut. Selanjutnya akan dilanjutkan Konfirmasi ke sejumlah pihak terkait agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan terutama dalam penggunaan anggaran negara. (Bersambung…)
(Ade Aprizul)