Solok, Denbagus.co—Tidak puas dengan kinerja Chandra Bahar selaku Walinagari Saniang Baka Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat. Ratusan warga masyarakat Nagari Saniang Baka gelar demonstrasi , Selasa (17/9/2024) lalu.
Kepada media Denbagus.co sebagai ketua tim fasiltator yang menghubungkan masyarakat dan walinagari, H. Adek mengatakan, jika orasi tersebut merupakan aksi lanjutan, setelah sebelumnya juga sudah pernah dilakukan pada tanggal 8 Desember 2022. Orasi itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat Nagari Saniang Baka atas ketidak becusan kinerja Wali Nagari, Chandra Bahar setelah 3(tiga) tahun kepemimpinannya di Nagari Saniang Baka.
“Banyak Visi Misi yang tidak sesuai dengan kinerja beliau, pada aksi jilid pertama, Walinagari minta waktu untuk evaluasi selama satu tahun, kemudian karena sudah satu tahun delapan bulan, sejak dia minta waktu itu, sampai sekarang tidak nampak perubahan kinerja, maka pada tanggal 17 September 2024 kemaren itu, digelar kembali demonstrasi menjemput kembali janji Walnagari pada 8 Desember 2022 yang lalu itu,” ujar H. Adek. Kamis (26/9/2024) melalui telepon seluler.
Dikatakannya, Maunya masyarakat, meminta Walinagari Saniang Baka untuk mundur dari jabatannya. Tetapi pada saat aksi Chandra Bahar sebagai walinagari menyatakan tidak mau mundur. Maka selanjutnya masyarakat juga akan sampaikan kami ke Pemerintah Kabupaten Solok, supaya Walinagari Saniang Baka ini bisa dberhentikan dari jabatannya.
Salah satu yang paling mendasar Walinagari Saniang Baka, Chandra Bahar dituntut untuk mundur oleh masyarakat , yakni cerobohnya walinagari dalam hal jual beli tanah ulayat yang ada didalam Nagari Saniang Baka
“pada kasus ini, setelah terjadi transaksi jual beli tanah ulayat tersebut, Walinagari seenaknya saja mencabut ulang surat keterangan jual beli yang sudah diberikan, dengan alasan teledor. Dan itu sudah terjadi dua kali. Kalau ini dibiarkan tentu akan menimbulkan perselisihan ditegah-tengah masyarakat,” katanya.
Yang kedua, yakninya seluruh kinerja dia sebagai Walinagari terkait dengan visi misi yang pernah disampaikan, baik itu persoalan pelayanan masyarakat, pengelolaan sampah. Dan yang paling krusial itu adalah masalah tapal batas Nagari Saniang Baka -Muaro Pingai, Saniang Baka-Koto Sani, terang H. Adek yang mengaku mantan tim sukses Wali Nagari Chandra ketika pemilihan Wali Nagari sebelumnya.
H. Adek juga menyampaikan, Selanjutnya, yang juga di tuntut itu adalah trasparansi penggunaan Dana Desa, kalau untuk Surat pertanggung jawaban (SPJ) bagus, tetapi pertanggung jawaban realisasi anggaran itu tidak jelas ke masyarakat. Termasuk juga apa yang dibangun itu juga tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Misalnya ada anggaran kegiatan 108 juta rupiah, tetapi setelah di kroscek masyarakat tidak sampai 50% tidak sampai menerima.
“yang intinya masyarakat tidak mau lagi, Pak Chandra Bahar menjadi Walinagari Saning Bakar. Makanya masyarakat beramai-ramai untuk menurunkan beliau,” tegasnya
Selain itu, menurutnya Walinagari Chandra Bahar juga arogan dalam kepemimpinannya, sedikit apapun masalah dinagari, main lapor saja kepihak yang berwajib, jadi masyarakat juga ketakutan.
Disisi lain, Walinagari Saniang Baka, Chandra Bahar ketika dikonfirmasi terkait dengan aksi demontrasi terhadap dirinya yang dituntut mundur dengan seluruh aspirasi yang di sampaikan saat berdemonstrasi, melalui panggilan seluler, Senin (30/9/24) mengatakan jika informasi terkait dengan kinerja Walinagari Saniang Baka itu adalah bohong, karena tidak memiliki dasar yang jelas.
“Semua itu bohong, karena kita selaku pemerintah nagari bekerja sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, semua ada regulasi jelas yang mengaturnya. Kalau memang benar ada kesalahan kita yang tidak sesuai dengan aturan, maka ada tingkatan pemerintah lebih tinggi yang mengaudit, yakni Inspektorat daerah. Jadi itu berita bohong semua,” tegasnya.
Semua hal yang dituduhkan, menurut Chandra Bahar hanyalah sentimen semata, karena ketidak senangan terhadap pribadinya. Karena tuduhan itu mestinya bisa dibuktikan, baik secara hukum Negara, maupun hukum adat yang berlaku diNagari Saniang Baka.
“itu bohong semua, kalau memang informasi itu benar, seharusnya mereka bisa buktikan secara hukum, baik hukum Negara, maupun hukum adat. Tetapi hari ini, kan tidak ada yang terbukti satupun. Saya piker ini hanya dipolitisir demi kepentingan kelompok tertentu karena juga ingin menjadi calon walinagari pada periode berikutnya. Tetapi kecewa, karena masa jabatan walinagari malah diperpanjang lagi selama dua tahun,” imbuhnya lagi.
Disampaikkanya, jika benar ada kesalahan yang dilakukan, tidak mungkin dia berani menghadapi aksi masyarakat yang berdemonstrasi.
“Karena kami pemerintah nagari sudah melakukan kerja yang benar. Dan sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Maka waktu aksi itu, saya tampil disana dan memberikan penjelasan dengan baik, karena memang tidak ada yang perlu saya cemaskan. Termasuk juga seluruh informasi yang disampaikan itu juga bohong, tetapi karena saya adalah wali nagari, dan saya sayang dengan masyarakat saya, maka tidak ada saya buat laporan. Tetapi saya sudah tahu siapa dalangnya,” tutup Chandra Bahar. (Red)