Kab. Solok, Denbagus.co—Tidak ada usaha yang sia-sia, tidak ada waktu yang terbuang begitu saja, walaupun baru tiga tahun lebih kepemimpinan H. Epyardi Asda di Kabupaten Solok, pembangunan berbasis kebutuhan rakyat terbukti bukanlah slogan semata.
Tetapi merupakan program nyata yang terealisasi, dan manfaatnya sudah dapat dirasakan merata proposional di 74 nagari yang ada di Kab. Solok. Bahkan, walaupun diawal menjabat sebagai Bupati Solok sempat terganggu akibat wabah Covid-19, dengan efisiensi anggaran yang dilakukannya, pembangunan di Kab. Solok juga tetap berjalan dengan baik.
Selanjutnya, bukan Epyardi juga namanya kalau tidak gigih dan ngotot untuk rakyat yang dipimpinnya. Karena tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kab.Solok saja. Di bawah kepemimpinan Epyardi Asda beberapa proyek besar juga berhasil di ‘legacy’kan untuk kampung halaman tercinta, dan itu dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Pusat seperti, Gedung Pustaka daerah (10 miliar), Gedung Labkesda (4,3 miliar), dan Gedung TIC Pariwisata, yang semuanya terletak di Komplek Masjid Islamic Center Koto Baru.
Termasuk juga, dijaman Epyardi Asda, melalui perjuangan Anggota Komisi V DPRI RI, Athari Gauthi Ardi, Aliran Batang Lembang juga terus dibangun dan dibenahi, bahkan Kecamatan Tigo Lurah yang sebelumnya terbilang terisolir, sekarang sudah memiliki jalan ‘hotmix’ berstandar nasional, dengan menelan anggaran mencapai 36 miliar lebih, dan rencana akan tetap dilanjutkan ditahun 2024 dengan anggaran masih belasan miliar rupiah.
Tidak hanya itu, prestasi lainnya di tahun 2024 ini, Kab. Solok dibawah kepemimpinan H. Epyardi Asda juga merupakan penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) terbesar dari seluruh kabupaten kota yang ada di Sumatera Barat, yakni Rp 107.593.239.000,00 (Seratus Tujuh Miliar Lima Ratus Sembilan Pulih Tiga Dua Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah).
Kemudian yang terbaru di Tahun 2024 ini juga, Kab. Solok kembali mendapatkan kucuran bantuan Dana Percepatan Air Minum/ Inpres Air Minum sebesar Rp 15.234.990.000,00 (Lima Belas Miliar Dua Ratus Tiga Puluh Empat Sembilan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) dari pemerintah pusat, dan lagi-lagi merupakan penerima Dana Inpres Air Minum terbesar dari 19 kabupaten kota di Sumatera Barat.
“Hasil ini tidak lepas dari dorongan dan semangat yang terus diberikan oleh Bapak Bupati kepada kita di PDAM dan Seluruh OPD yang ada di Pemda Kab. Solok. Bersama beliau kita terus dituntut untuk terus bekerja, berkarya, dan lakukan apapun untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Direktur PDAM Kab. Solok, Febri fauza, S. Pt. MM. Jumat (07/06/2010) di Arosuka.
Dikatakannya, 15 Miliar lebih uang APBN yang akan memberi manfaat bagi ribuan masyarakat Kab. Solok ini, awalnya tidak lepas dari keresahan Bupati Solok terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi rakyatnya di Kab. Solok, mengingat infrastruktur air minum yang ada sekarang ini dikelola oleh PDAM Kab. Solok umurnya sudah tua, dan boleh dikatakan belum pernah di perbaharui dan di‘upgrade’.
Sementara, disisi lain sumber-sumber mata air besar yang ada di Kab. Solok sudah di kuasai oleh Pemerintah Kota Solok. Jadi karena itu PDAM Kab. Solok terus digenjot untuk terus berpikir bagaimana caranya supaya kebutuhan air minum masyarakat Kab. Solok tetap terpenuhi dengan kondisi yang ada, jika perlu PDAM diperintah untuk mencarikan mata air baru untuk dapat di alirkan kemasyarakat, sehingga kebutuhan air minum tidak lagi menjadi masalah yang berkelanjutan.
“Dengan sistem pemerintahan terbuka yang diterapkan oleh Pak Bupati, kami di PDAM sangat terbantu dan termotivasi sekali untuk bekerja. Dibawah arahan beliau langsung, kami dari PDAM dapat berkoordinasi dengan baik dengan OPD yang terkait, seperti dengan Dinas PUPR, Barentlitbang, dan Bagian Perekonomian Kab. Solok, dalam menyiapkan perencanaan pengusulan yang akan di ajukan kepemerintah pusat melalui BPPW Sumatera Barat. Dan walaupun belum terpenuhi sebanyak 40 miliar sesuai usulan ‘masterplan’, tetapi di angka 15 miliar lebih,sudah sangat membantu,” kata Febri.
Febri juga menyampaikan, bahwa seluruh dokumen usulan pembangunan air minum untuk masyarakat sudah dimulainya sejak tahun 2022, ketika awal persoalan air minum di Kab. Solok mencuat kepermukaan, karena banyaknya keluhan masyarakat yang tidak di aliri oleh air dari PDAM Kab. Solok.
“Sejak saat itu, kami langsung diminta oleh Bapak Bupati untuk segera menyiapkan ‘masterplan’ guna di usulkan kepemerintah pusat. Bahkan bersama OPD terkait kami juga langsung dikawal oleh Bapak Bupati ke Bapenas dan PUPR Pusat. Dan Alhamdulillah…ketika peluang di Dana Inpres 2024 terbuka, kami tinggal masukkan saja lagi, karena semua dokumen sudah siap, dan tentunya kita tetap ikuti seluruh proses administrasi dan mekanisme yang ada,” Febri mengulas.
Disampaikannya, bahwa turunnya Dana Inpres Air Minum sebesar 15 miliar lebih itu adalah hikmah dari cara kerja yang terbangun dimasa Bupati Solok, H. Epyardi Asda. Karena awalnya belum terbiasa, mereka bekerja terkesan terpaksa menyiapkan seluruh dokumen yang ada untuk pengusulan, dan dokumen itu dari satu tahun yang lalu sudah siap.
“Dan untuk diketahui, 15 Miliar lebih itu kita dapatkan, karena banyak Kabupaten kota lain yang tidak siap dukumennya, sementara kita sudah siap satu tahun sebelumnya, karena kalau normal saja, palingan kita cuma dapat 2 miliar saja. Jadi itu yang saya maksud hikmah Pak Bupati terus memotivasi kita untuk bekerja cepat. Dengan kerja cepat yang beliau budayakan, kita sudah siap dokumen jauh di awal, jadi tinggal masukkan saja ketika dibutuhkan” sebut Febri.
Dijelaskannya, dari 8 (delapan) kabupaten kota yang mengajukan untuk mengajukan Dana Inpres Air Minum, tujuh yang dapat, dimana untuk Kab. Solok, dana yang akan masuk ditahun 2024 nantinya pembangunannya tersebar dibeberapa kecamatan. Dan untuk tahap satu yang dapat bantuan cuma tiga kabupaten Kota, yakni Kab. Sijunjung 3 miliar, Kab. Solok 15 Miliar dan Kab. Padang Pariaman 1 miliar.
“Tahap satu turun 9,4 miliar, Proyek ini perencaanan oleh kita, kemudian akan dikerjakan langsung oleh orang balai, setelah selesai nanti akan di hibahkan kepada pemkab. Solok,” ungkap Febri.
Selanjutnya, Karena ini nantinya ada untuk bantuan pendistrbusian ke rumah-rumah warga yang telah terdata, maka PDAM Kab. Solok akan menyiapkan sosialisasi kemasyarakat penerima manfaat di kecamatan yang telah ditentukan.
“Untuk 9 miliar lebih tahap satu ini, dapat untuk 4 kecamatan; Kecamatan Junjung Sirih, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Lembang Jaya dan Hiliran Gumanti. Kenapa kita prioritaskan 4 kecamatan ini? Karena untuk Junjung Sirih, Hiliran Gumanti dan Lembang Jaya belum ada sistim, sedangkan untuk Gunung Talang akan kita maksimalkan lagi, karna banyaknya gangguan sistim disana, termasuk tidak mengalirnya air pada fasilitas-fasilitas vital milik pemerintah. Sedangkan untuk tahap dua nantinya adalah, Nagari Surian, Alahan Panjang, dan perumahan yang ada di arosuka sekitarnya, termasuk Guguk Gunung Talang,” tambahnya lagi.
Untuk tambahan informasi, Febri juga menyebutkan jika Kab. Solok, khusus pada beberapa titik dalam rangka pemenuhan kebutuhan air masyarakat. Di tahun sebelumnya juga sudah mendapatkan aliran APBN melalui dana aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi sebesar 2,4 miliar, dimana dulu lebih untuk pengadaan pipa induk, dan sekarang pembangunan yang akan di kerjakan adalah kepada pipa distribusi.
“Sekarang anggaran 9 miliar lebih ditahap satu ini sedang proses tender di BPPW Sumbar. sesuai target kita, semoga di bulan Juli, atau paling telat di bulan Agustus 2024 sudah dimulai pengerjaanya, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Kemudian untuk 6 miliar lagi, insyaallah… akan cair pada tahap dua.” pungkas Direktur PDAM Kab. Solok, Febri Fauza, S, Pt. MM. (Red)
.