Mentawai, Denbagus.co-Warga Desa Matotonan, Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai keluhkan para petugas tenaga kesehatan di desa mereka sering meninggalkan tugas.
“Pada tanggal 1 November 2022 anak saya lahir, saya cari Petugas Kesehatan tak seorang pun yg sedang berada dimatotonan. Lalu pada Desember s /d Januari anak saya sakit baru umur 2 bulan dalam keadaan parahnya terpaksa saya bawa anak kemuara berobat lantaran petugas kesehatan tidak ada dan banyak yang mengeluh ketika mau berobat, obat tidak ada,” tulis Catur Wibowo salah satu warga Desa Matotonan lewat pesan Whatshapp Group Desa Matotonan pada Selasa (12/12/2023).
Ia mengatakan, tenaga kesehatan tersebut tidak berdomisili di Desa Matotonan, sehingga kalau datang mereka agak lama, namun kalaupun pergi juga agak lama, maka dari itulah terkendakanya untuk pelayanan kesehatan.
Padahal, lanjut dia, memasuki musim kemarau seperti ini, banyak warga yang memerlukan pelayanan kesehatan mengingat sebagian terkena hipertensi ingin memeriksa kesehatannya.
Disambung Kepala Desa Matotonan, Ali umran Sarubei juga menyampaikan, sebenarnya masyarakat sudah berkali-kali melaporkan hal ini kepada kami namun masih saja kami maklumi, bahkan waktu Ketua DPRD Mentawai saat melakukan Reses di Desa Matotonan Dusun Matektek, masayarkat juga mengungkapkan keluhannya terkait kurangnya pelayanan tenaga kesehatan saat mau berobat kepada Ketua DPRD Mentawai. Itu juga masih saya bantu juga untuk menutupi mereka, karena pada saat itu Petugas Kesehatan yang di tugaskan di Desa Matotonan lagi mengikuti ujian.
“Kita suda berbaik hati sama adek-adek, kami bukan ada unsur apa-apa, tapi karena masyarakat banyak masukannya kepada pemerintahan terkait pelayanan kesehatan kita di matotonan, itu juga bukan hanya satu petugas saja, waktu pak Ketua Dewan reses di Dusun Matektek masyarakat sampaikan juga tim kesehatan kita yang ada di Matektek tidak ada juga beliau, dan kita selaku Kepala Desa bekap karena adek-adek ikut ujian. Jadi mohon pengertiannya kalau uda ujian naiklah ketampat lokasi, karena di desa kita banyak yang sakit seperti bulan Desember 2 orang bayi meninggal,” kata Kepala Desa Matotonan lewat pesan Whatshapp Grup.
Lanjut dia, memeng soal kematian bukan kita yang menentukan, tetapi paling setidaknya ada pertolongan pertama dari penanganan Tenaga Kesehatan.
Menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Sarereiket Malaikat kepada Wartawan menjelaskan, biasanya tenaga pelayan kesehatan kita yang di tugaskan di Desa Matotonan biasanya selalu aktif dan stay di tempat, namun hanya saja sekitar dua minggu yang lalu mereka sedang mengikuti ujian PPPK di Padang, dan itu juga perintah buk Kepala Dinas Kesehatan Mentawai karena saat ini mereka masih status kontrak.
“Saya berani jamin, biasanya mereka ini selalu aktif di kampung itu, namun selain mereka ikut tes PPPK ada juga salah satu bidan kita baru siap melahirkan juga, makanya anggota yang satu ini agak sering tidak di tempat, namun meski demikian saya selaku atasan mereka juga sangat berterimakasih dengan adanya keluhan warga ini semoga ini akan menjadi motivasi buat kami dan akan semakin lebih baik lagi kedepannya,” sebut Kapus Malaikat kepada Wartawan.
Selain itu, Kapus juga menjelaskan kurangnya tenaga pelayan kesehatan yang bertugas di Puskesmas Sarereiket yang berlokasi di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan yang ia pimpin itu.
“Ditempat kami itu hanya berjumlah sebanyak 27 orang yang bertugas termasuk saya, yang PNS cuma ada 4 orang selebihnya tenaga kontrak semua termasuk beberapa,” terang Malaikat.(Sabarial)