Sumatera Barat, Denbagus.co–Berbagai isu liar mencuat ditengah masyarakat terkait keruhnya air sungai Batang Kuantan yang bakal dijadikan arena pacu jalur yang bertema “Pacu Jalur Mendunia, UMKM semakin Jaya” pada 20-24 Agustus 2025 mendatang.
Namun, berbagai pihak tak bertanggung jawab seakan memanfaatkan momen ini untuk melempar kesalahan kepada pihak lain yang disebut sebagai penyebab keruhnya air sungai Batang Kuantan.
Provinsi tetangga yakni Sumatera Barat disebut sebagai penyumbang air keruh akibat aktifitas PETI disana. Padahal, Polres Kuantan Sengingi mengekspos beberapa giat penindakan dan penangkapan pelaku PETI diwilayahnya dan diakui ada peningkatan pada Tahun 2025.
“Dibandingkan tahun – tahun sebelumnya, jumlah kasus PETI tahun 2025 mengalami peningkatan,” ungkap Polres Kuantan Sengingi melalui postingan di akun media sosial Humas Polres Kuantan Sengingi.
Menyikapi isu liar yang terkesan dibangun,tokoh masyarakat Sijunjung dari Nagari Limo Koto, Kecamatan Koto VII, Yudalius Datuk Indomo, S. Pd, angkat bicara.
“Isu yang beredar itu tidak benar. Aliran sungai jernih, dan tidak terbukti keruh karena PETI. Kalau benar masih ada penambangan ilegal, tentu akan terlihat dampaknya langsung pada kualitas air,” ujar Yudalius kepada media di Sijunjung, Kamis, (7/8) pagi.
Tak hanya itu, jajaran Polda Sumatera Barat bersama Polres Sijunjung juga telah melakukan pengecekan aliran hulu Sungai Batang Kuantan di Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, pada Sabtu, (2/8) lalu. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menjelang pelaksanaan event Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, pada 20 Agustus 2025 mendatang.
Pengecekan yang berlangsung mulai pukul 15.30 WIB ini dipimpin oleh Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sumbar, Kombes Pol Muhammad Erwin, S.H., M.Si., didampingi pejabat utama Polda Sumbar lainnya, seperti Karo SDM Kombes Pol Riyadi Nugroho, S.I.K., Dansat Brimob Kombes Pol Lukmas Sayfri Dandel Malik, S.I.K., dan Dir Samapta Kombes Pol Achmadi, S.I.K. Turut hadir Wakapolres Sijunjung Kompol Deny Akhmad Hamdani, S.Kom., S.I.K., serta sejumlah pejabat dan personel Polres Sijunjung, termasuk Kapolsek Kamang Baru AKP Syafrinaldi, S.H.
Hasil pantauan menunjukkan bahwa tidak ditemukan aktivitas PETI di sepanjang aliran sungai yang disisir. Kondisi sungai menunjukkan debit air surut, arus deras, dan air sedikit keruh akibat hujan di hulu.
Ini menunjukkan bahwa keruhnya air bukan diakibatkan karena aktifitas PETI seperti yang disampaikan di beberapa sumber. Hujan deras akibat adanya modifikasi cuaca yang dilakukan di beberapa daerah di Sumatera Barat disinyalir juga berpengaruh terhadap keruhnya air sungai. Salah satunya yang dilakukan oleh Bupati Solok, Jon Firman Pandu, minggu lalu.
Kapolres Sijunjung, AKBP Willian Harbensyah, S. IK, MH, juga menegaskan akan terus melakukan penertipan secara berkala untuk mengantisipasi pelanggaran – pelanggaran yang ada di wilayah hukum Sijunjung.
“Kita akan terus melakukan berbagai macam upaya untuk mengantisipasi setiap pelanggaran yang ada, “ ungkap Willian, Kamis, (7/8/2025) siang.
Sementara itu, jajaran Polres Sijunjung Juga sudah melakukan pengecekan dan pencegahan sejak Rabu, (6/8/2025) lalu. Tak hanya itu, penindakan juga akan dilakukan jika benar ditemukan aktifitas dilapangan. 5 tim dikerahkan untuk melakukan giat ini secara serentak hingga kedepannya.(Wandre)